Minggu, 04 April 2010

The Ka-Soet Code

Di Carrefour.. 5 tahun yang lalu...

Setelah melewati kasir dengan troli yang penuh belanjaan.
Dengan muka penuh riang gembira.. gw membuka segel Sendal Jepit hitam yang baru gw comot dengan nista..
Gua pun langsung pake tuh Sendal... Wuih... enak di kaki...
Tiba-tiba Nyokap yang daritadi ngurusin pembayaran, mengeluh.. "Waduh semua kartu Mama di declined. Gimana Neh?" Keluh nyokap.

WHAT???!!!!!
Neh sendal udah di kaki gw... Masa dibalikin lagi? Kasian kan, udah tercemar bau jempol kaki gw... >.<

tapi untungnya.. kisah gw sama sendal jepit gw kasih nama "John" dan "Harris" itu bisa dimulai... karena Nyokap bawa uang kas yang cukup... (Sampe receh2nya diperes dari dompet Nyokap) Buahahahahaha

John ama Harris adalah sendal jepit umur terpanjang yang nemenin gw.
Jadi cukup mengesankan juga mereka bisa bertahan sampe gw nulis ini. Mereka udah melalang buana bersama gw jalan-jalan di Mall kelapa gading,belanja di pasar, tamasya kemana-mana.... sampe ke toilet nemenin gw semedi. ^.^ Benar2 Sendal yang setia...

Bangsa John dan Harris yaitu Kasut, Sepatu dan sandal lebih sering disebut alas kaki daripada pelindung kaki. Mereka yang berjasa menjadi petunjuk buat Pangeran menemukan Cinderela. ALih-alih diberikan penghargaan, kasut lebih sering digunakan sebagai senjata. Buat nampar maling, ngusir anjing, bunuh kecoa, nyolong mangga sampai nimpuk Presiden Amerika.

John dan Harris bikin kaki gw nyaman dan aman. Jari-jari kaki gw bisa joget senang kalau pake John dan Harris. Telapak kaki gw juga girang kalau ada mereka. Ga takut kebakar karena panasnya aspal. Ga ngeri kuman, paku payung (kalo paku beton mah... yah wasalam.. ^.^), beling, duri dan ranjau kuning.. (hihihihi).. John dan Hariss setia ngelindungi, karena memang itu tugasnya sebagai pelindung kaki.

"Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, dimana engkau berdiri itu adalah tanah yang kudus." Firman Tuhan kepada Musa, yang kemudian mirip juga dikatakan Tuhan kepada Yosua.. ketika mereka berhadapan dengan Tuhan.

Pernah bertanya-tanya ga sih.. KENAPA HARUS KASUT?

Banyak sekali persepsi perintah Tuhan kepada Musa dan Yosua tersebut dengan menyudutkan kasut sebagai benda kotor dan tidak boleh masuk ke tempat kudus.
Dengan menyingkirkan kebudayaan pada waktu itu... marilah kita lihat dari persepi lain, yaitu meletakan kasut sebagai pelindung kaki yang berjasa, bukan sebagai benda yang kotor. (HIDUP JOHN HARRIS!!!!)

Nah kalau Tuhan melihat kasut sebagai pelindung kaki, kenapa Tuhan menyuruh Musa dan melepaskan kasut mereka di tengah padang gurun yang mempunyai pasir panas.
Apa Tuhan sedang mengadakan tantangan fear factor?

Tapi perlu ga sih kita pake sabuk pengaman saat mobil kita sudah terpakir di garasi? Atau perlu ga sih kita terus pake helm setelah kita turun dari sepeda motor dan udah duduk manis di meja makan? SANGAT AMAT GA PERLU.. (walau gw sering liat di Malang, orang Jalan-jalan di Mall dengan pake Helm. Mungkin takut atap Mall-nya rubuh kali yah. ^.^)

Demikian juga Tuhan melihat Musa dan Yosua ga perlu pake kasut mereka di tempat kudusNya. Namun masalahnya apakah Musa dan Yosua mau percaya dengan perkataan Tuhan? Atau mereka takut telapak kaki mereka itu ketusuk duri lalu mereka mundur dari tempat kudus Tuhan?

Bagaimana kalau elu jadi Musa atau Yosua? Ada di tengah padang gurun yang kering dan terik lalu disuruh Tuhan untuk copot sepatu elu dan membiarkan telapak kaki elu bersentuhan dengan pasir yang sepanas bara. Apa mau menuruti kata Tuhan atau mundur? Deal or No Deal?

Ato elu susah ngebayangin.. baiklah... gimana kalau saat elu menyembah Tuhan di ibadah atau di saat teduh pribadi (gampang kan?)... Berani ga lu mencopot segala bentuk kenyamanan elu? Berani ga lu untuk meletakan segala masalah yang elu pegang? Berani ga lu melepas ego mimpi-mimpi elu dan fokus ke Allah? Bukankah penyembahan itu adalah melepas Hak kita.

Musa dan Yosua mencopotnya, mereka memilih nurutin kata Tuhan.

Seberapa pentingnya tindakan mereka tersebut di mata Tuhan?
Emang sih cuma satu tindakan sederhana... tapi itu punya arti penting bagi Tuhan. Tuhan ingin Musa dan Yosua percaya kepadaNya. Percaya tidak akan ada pasir panas, duri tajam yang akan melukai mereka.

Kepercayaan, pada akhirnya itulah yang meyelamatkan kita dan membawa kita ke tempat kudusNya. Karena kita percaya kepada Yesus maka kita diselamatkan dan menjadi penghuni tempat kudus Tuhan bernama Surga. Karena kepercayaan Abraham, maka kita para keturunannya diberkati Tuhan. "Lalu percayalah Abram kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." (Kejadian 15:6)

Bila kita ngeliat dari persepsi ini, berarti kita memecahkan kode tentang kepercayaan di bawah Kasut Musa dan Yosua.

"Tanggalkanlah kasutmu..."

"Percayalah penuh..." lepas semua segala 'John-Harris' elu... segala kenyamanan elu yang membuat elu tak bisa maksimal bertemu dengan Allah...

Dan lihatlah.. ketika Musa melepas kasut-nya.. ada panggilan besar.
Ketika Yosua melepas kasut-nya.. ada kunci kemenangan.